Sindrom Pos Polio

Bagaimana sih terjadinya sindrom, post polio dan apa penyebabnya?  Ada banyak cerita-cerita tentang polio dan penyebabnya. Namun teori yang umum dan sudah diterima kebenaranya digambarkan melalui diagram dibawah ini:


 

Diagram bagian sumsum tulang belakang yang sehat dengan sel saraf (sel-sel saraf motorik) bercabang ke otot











Virus polio menyerang sel saraf.







Pada diagram ini, salah satu sel saraf telah terinfeksi oleh virus polio, sementara tetangganya belum.











Penghancuran sel-sel saraf yang terinfeksi mengakibatkan kurangnya pasokan saraf ke otot. 












Jika proses ini terjadi pada skala yang cukup besar, dapat menyebabkan hilangnya fungsi otot, dan dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan. 













Segera setelah  saraf rusak, maka sel saraf  motorik di batang otak dan sumsum tulang belakang akan memperpanjang cabang baru untuk kembali menghubungkan sel saraf ke otot. Perpanjangan ini disebut sprouts (kecambah).  








Pada diagram ini, kecambah/sprouts baru, mampu memicu kontraksi di otot, sehingga fungsi otot dapat sebagian atau sepenuhnya kembali normal. 











Untuk beberapa waktu sel-sel motorik akan berhenti memasok sejumlah serat otot seperti yang biasanya dilakukan.










Diagram mekanisme Sindrom Post polio

















Dari waktu ke waktu bukanya menjadi lebih kuat tetapi justru kekuatan sel-sel syaraf hasil perpanjangan/sprout menjadi merosot, biasa dikenal dengan fenomena "Kelelahan".  Serat-serat otot tersebut tidak lagi berfungsi, sehingga penderita, merasakan lelah, lemah bahkan mengalami kelumpuhan.








Karena tidak ada obat untuk menyembuhkan sindrom post polio, maka pakar kesehatan menyarankan beberapa hal bagi penderita polio supaya paling tidak bisa mencegah/mengurangi kejadian yang tidak diinginkan misalnya kelumpuhan, tips itu diantaranya:
  • Menggunakan penyangga untuk menopang otot-otot yang lemah
  • Penggunaan tongkat/kruk untuk meringankan berat pada tungkai yang lemah (mencegah jatuh).
  • Membeli sepatu sesuai dengan ukuran kaki (customized) hal ini  mengatasi panjang kaki yang tidak sama, ukuran sepatu yang tidak pas bisa menjadi  penyebab nyeri punggung, ditambah lagi membutuhkan energi ekstra untuk berjalan sehingga mudah lelah.
  • Menggunakan kursi roda atau naik kendaaran jika akan bepergian dengan jarak yang relatif jauh.
  • Direkomendasikan untuk menurunkan berat badan (jangan gemuk-gemuk)
  • pilih olahraga khusus yang tidak menyebabkan kelelahan,  nyeri dan kram otot.
Penderita polio juga disarankan untuk belajar memahami "mendengar" tubuhnya.  Sehingga tahu kapan waktunya harus berhenti dan beristirahat. Jadi.. saatnya saya juga harus belajar. Semangat  ^_^!!

Sumber: http://post-polio.org/edu




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pivot Tabel Postgres

Numbers to Words Bahasa Indonesia dengan PHP

Seputar Post Polio